Mendengar kata presto yang terlintas dalam pikiran saya adalah bandeng presto. Salah satu oleh-oleh yang wajib dibawa jika sedang bepergian ke Kota Semarang. Karena di sana selain terkenal dengan lumpianya juga terkenal dengan bandeng prestonya.
Bandeng presto disukai karena tekstur duri nya yang lunak. Jika selama ini kita riweh memisah-misahkan durinya saat makan ikan bandeng. Maka ketika sudah di presto maka tak ada masalah lagi dengan duri. Semua bisa dimakan.
Image foto panci presto by duniamasak.com
Mendekati hari raya Idul Fitri, ibu-ibu di sekitar lingkungan tempat tinggal saya mulai ramai membicarakan tentang panci presto. Sudah beberapa kali Idul Fitri ini ada seorang ibu yang biasanya masak ketupat menggunakan kayu bakar. Beralih menggunakan panci presto pemberian sang anak.
"Jadi lebih cepat dan praktis ya? Coba dari dulu saya punya panci presto. Enggak usah repot-repot nyari kayu deh, " ujar si ibu.
"Kalau saya mah takut mau pakai panci presto. Serem meledak. Kata orang kalau ada yang salah masangnya bisa meledak," cerita si ibu yang lain.
"Iya. Saya ada teman juga gitu. Niatnya pakai panci presto biar cepat matang. Malah kena musibah. Tutupnya mental mengenai wajahnya," tutur seorang ibu.
Saya jadi melongo mendengar cerita mereka. Rasanya gimana gitu. Apa sebegitu berisikonyakah memasak dengan panci presto?
Untuk amannya lebih baik saya cari tahu dulu cara menggunakan panci presto. Agar tidak was-was saat menggunakannya.
Pertama-tama saya kenali dulu komponen yang terdapat pada panci presto.
Saya jadi melongo mendengar cerita mereka. Rasanya gimana gitu. Apa sebegitu berisikonyakah memasak dengan panci presto?
Untuk amannya lebih baik saya cari tahu dulu cara menggunakan panci presto. Agar tidak was-was saat menggunakannya.
Pertama-tama saya kenali dulu komponen yang terdapat pada panci presto.
Komponen-komponen dari panci presto. Image foto by duniamasak.com
Selanjutnya mulai memperhatikan cara-cara penggunaan panci presto:
1 . Periksa kebersihan panci presto. Baik itu bagian dalam ataupun luar.
2 . Pastikan tidak ada makanan tersisa. Misalnya kotoran yang menempel pada panci.
3 . Cincin karet harus baik. Pas dengan ukuran panci. Tidak retak.
4 . Isi panci dengan air sesuai aturan.
5. Isi dengan bahan makanan. Jangan lebih dari 2/3 tekanan uap yang berlebihan.
6 . Untuk masakan yang menghasilkan kaldu atau buih, maksimal penggunaan makanan 1/2 dari kapasitas panci.
7 . Jika tekanan uap sudah tercapai. Maka kecilkan apinya.
8 . Masaklah sesuai aturan waktu
9 . Ketika memasak jangan membuka tutup panci hingga tekanan uap dari dalam panci lepas.
10. Jika sudah selesai. Tinggal menunggu masakan matang deh.
Wah, ternyata mudah ya? Asal mengikuti aturan yang berlaku. Insya Allah semua baik-baik saja. Meski hanya memasak di panci presto harus mengikuti aturan biar selamat. Selamat mencoba!
#bloggerperempuan
#30harikebaikanBPN
#BPNramadhanchallenge
#BPNpostchallengeday11
saya malah serem jadinya setelah tau kalo panci presto ada yg bisa sampe meledak ya hiii
BalasHapusHarus bener-bener meratiin cara pakainya
Pasti ada sisi positif dan negatifnya sih Mba..heh heheh. Yang penting jangan sembrono.
HapusSaya belum punya panci presto, semoga nani ada rezeki untuk beli pancinya. Baca tulisan di atas adi tahu bahwa kita harus hati-hati dalam gnakan panci dan ikuti aturannya.
BalasHapusAamiin. Semoga disegerakan bisa memiliki panci presto. Terima kasih atas kunjungannya ya Mba.
Hapus