Langsung ke konten utama

Ramadhan Masa Kecilku Lekat Dengan Bermain

Dunia anak-anak merupakan dunia yang lekat dengan kata bermain. Apapun kegiatan yang dilakukan inginnya cepat-cepat selesai  agar bisa segera bermain. 

Mulai dari bangun tidur yang ada dipikiran ingin segera bermain dengan teman-teman. Di sekolah ingin cepat-cepat pulang karena ingin segera bermain. Tidur siang hanya sebentar, karena takut kesorean bangun sehingga tidak bisa bermain dengan teman-teman.

Image foto by id-id

Main, main dan main saja kosa kata yang banyak terlontar. Karena memang begitulah dunia anak-anak. Tak terkecuali pada bulan Ramadhan. Meski mereka mulai ada yang belajar berpuasa setengah hari bahkan full satu hari. Tetapi urusan bermain tetap jalan terus.

Tak jarang kelakuan mereka membuat sang ibu berteriak-teriak memperingatkan.

"Jangan lari-larian, Nak! Kamu kan sedang puasa. Nanti haus."

Teriakkan yang juga kerap saya dengar dari ibu ketika kedapatan sedang bermain lari-larian. Tetapi memang sewaktu kecil dan masih menyandang status anak-anak yang membuat hati senang salah satunya bermain.

Menjelang sahur, saya dan teman-teman sepakat untuk berkeliling kampung membangunkan orang. Dengan membawa peralatan yang ada dan bisa menghasilkan bunyi, rasanya senang sekali bisa mengisi suasana Ramadhan dengan sesuatu yang berarti. Versi anak-anak kegiatan ini sangat berarti.

Image fo



Selesai sahur cepat-cepat berkemas untuk salat subuh di masjid. Usai salat tak langsung pulang tetapi nongkrong di gang sambil bermain ninja-ninjaan. Yaitu menutup wajah dengan kain sarung. Yang terlihat hanya matanya. Kami membentuk dua kubu. Kubu jagoan dan kubu musuh. Keduanya berlari saling kejar dan tangkap layaknya perang. Seru. Dan lupa kalau kami sedang berpuasa.

Setelah diteriaki oleh orang tua masing-masing barulah kami bubar. Pulang lalu mandi. Tetapi tak lama kumpul lagi di rumah salah satu kawan. Entah itu bermain ludo, ular tangga atau kartu. Intinya ada saja permainan yang kami lakukan. Menjelang lohor baru kami bubar, pulang ke rumah masing-masing. Kalau saya tidur siang.

Bangun tidur usai salat dan mandi, biasanya saya main lagi dengan teman-teman. Biasanya kalau sore hari kami bersepeda keliling kampung. Sekaligus ngabuburit. Lalu membeli jajanan untuk berbuka puasa.

Usai salat magrib dan ngobrol-ngobrol dengan keluarga. Menjelang isya saya bersiap ke masjid untuk salat isya dan tarawih. Pulang tarawih masih bermain-main lagi dengan teman-teman. Begitu rutinitas selama Ramadhan. Terutama saat libur sekolah. Tentu saja diselingi dengan beberapa kewajiban. Seperti mengaji dan membantu ibu.

Alhamdulillah saya memiliki orang tua yang tidak terlalu mengekang. Jaman saya kecil pun lingkungan sekitar masih aman. Sehingga orang tua tidak khawatir melepas anak-anaknya bermain.

Saya merasa bersyukur sekali jika mengenang masa kecil dulu. Karena sangat diberi kebebasan. Masa-masa itu sangat puas menikmati kebersamaan dengan teman-teman. Bermain apa saja yang disuka. Bulan Ramadhan tak menghalangi acara bermain. Justru semakin puas karena libur sekolahnya lebih panjang. Yah, namanya juga anak-anak. Begitulah dunianya. Kata-kata ibu yang selalu saya ingat hingga kini. (EP)


#BloggerPerempuan
#30harikebaikanBPN
#BPNramadhanchallenge
#BPNblogpostchallengeday17







Komentar

  1. Wah ... Main mulu ya kalo puasa. Seru pastinya ya mbak Denik ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihii...iya, Mba. Alhamdulillah puas menikmati masa kecil.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui